Sedang Maintenance

Friday, April 29, 2011

Kategori Single Sign-On

Sebenarnya sistem single sign-on dapat di kategorikan menjadi 2 :

1. Autentikasi (Authentication)
Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO server tidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan disetiap aplikasi.
Sekarang kita lihat contoh yang ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang jelas menggambarkan SSO autentikasi ini. Ketika kita akan comment di sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini telah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa mendapatkan data data user serperti nama dan email.
Sama halnya dengan ketika kita menggunakan fbconnect untuk hal serupa. Setelah kita terautentikasi di facebook, facebook tidak mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi
2. Otorisasi (Authorization)
Berbeda dengan autentikasi, Tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena setelah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selese. Karena SSO server masih harrus menghandle otorisasi untuk user tersebut.
Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status / timeline dilakukan oleh OAuth.
Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free dan yang saya ketahui CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama sama jalan diatas JSP. 
semoga bermanfaat

Wednesday, April 27, 2011

Fundamental Computer Networks Concepts

Computer network is a group of computers interconnected by using a communication protocol so that between one computer to another computer can share data or share resources (sharing resources).

Network installation system can be divided into two kinds, namely: 
1. Centralized Network      
      Is a network consisting of multiple nodes (workstations) connected by a central computer called Server. In this network system work depends on the central computer workstation. And its central computer serving the access request from a workstation

2. Networking Peer-to-Peer
       Is a network consisting of several computers that are interconnected with each other without a central computer (server base). In each of the storage media have computer workstations (hard disk) that berfugsi as individual servers.

Koneksi 2 Komputer untuk Sharing File

Jenis jaringan rumah sederhana berisi tepat dua komputer. Anda dapat menggunakan jenis jaringan untuk berbagi file, printer atau periferal perangkat lain, dan bahkan koneksi internet. Untuk menghubungkan dua komputer untuk berbagi dan sumber daya jaringan lain, mempertimbangkan opsi yang diuraikan di bawah ini.
Menghubungkan Dua Komputer Langsung Dengan Kabel
Metode tradisional ke jaringan dua komputer melibatkan membuat link khusus oleh plugging satu kabel ke dalam dua sistem. Ada beberapa alternatif untuk jaringan dua komputer dengan cara ini:

     * Ethernet kabel crossover
     * Null modem kabel kabel serial atau paralel perifer
     * Khusus-purpose USB kabel


Ethernet - Dari pilihan di atas, metode Ethernet lebih disukai karena mendukung koneksi, handal berkecepatan tinggi dengan konfigurasi minimal yang diperlukan. Selain itu, teknologi Ethernet menawarkan solusi yang paling umum tujuan, memungkinkan jaringan dengan lebih dari dua komputer yang akan dibangun cukup mudah nanti. Jika salah satu komputer Anda memiliki adapter Ethernet, tetapi yang lain memiliki USB, kabel crossover Ethernet masih bisa digunakan dengan terlebih dahulu memasukkan USB-unit ke-Ethernet converter ke port USB komputer.

Serial dan paralel - Jenis kabel, disebut Direct Cable Connection (DCC) ketika menggunakan Microsoft Windows, menawarkan kinerja lebih rendah tetapi menawarkan fungsionalitas dasar yang sama seperti kabel Ethernet. Anda dapat memilih opsi ini jika Anda memiliki kabel tersebut tersedia dan kecepatan jaringan tidak perhatian. Kabel Serial dan paralel tidak pernah digunakan untuk jaringan yang lebih dari dua komputer.

USB - Biasa USB kabel tidak boleh digunakan untuk menghubungkan dua komputer secara langsung satu sama lain. Mencoba untuk melakukannya elektrik dapat merusak komputer! Namun demikian, khusus dirancang kabel USB untuk koneksi langsung ada yang dapat digunakan secara aman. Anda dapat memilih pilihan ini lebih dari orang lain jika komputer Anda tidak Ethernet adapter jaringan fungsional.

Untuk membuat koneksi dedicated dengan Ethernet, USB, kabel serial atau paralel membutuhkan

    1. komputer masing-masing memiliki antarmuka jaringan berfungsi dengan jack eksternal untuk kabel, dan
    2. pengaturan jaringan pada setiap komputer dikonfigurasi dengan tepat

Salah satu saluran telepon atau kabel listrik tidak dapat digunakan untuk secara langsung menghubungkan dua komputer untuk satu sama lain untuk jaringan.

Monday, April 25, 2011

Memahami IP address , Subnetting dan VLSM

IP Address

IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit (biary digit atau bilangan duaan) angka biner yang dibagi dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255.
Jenis-jenis IP Address terdiri dari :

1. IP Public
Public bit tertinggi range address bit network address
kelas A 0 0 – 127* 8
kelas B 10 128 – 191 16
kelas C 110 192 – 223 24
kelas D 1110 224 – 239 28

2. Privat
IP Privat ini dapat digunakan dengan bebas tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu biasa dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet, misalnya jaringan komputer ATM.
10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0 – 192.168.255.255
Kesimpulan
1.0.0.0 - 126.0.0.0 : Kelas A.
127.0.0.0 : Loopback network.
128.0.0.0 - 191.255.0.0 : Kelas B.
192.0.0.0 - 223.255.255.0 : Kelas C.
224.0.0.0 = 240.0.0.0 : Class E, reserved.

3. Ipv6
terdiri dari 16 oktet, contoh :
A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC7A:002B:EA73

Subneting
Seorang Network Administrator sering kali membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Dikerenakan persedian IP Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di internet. Cara untuk membagi network ini disebut dengan subneting dan hasil dari subneting disebut subnetwork. Langkah-langkah subneting adalah sbb :
contoh 2:
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30 departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network tiap departemen ?
Solusi ;
1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B
2. Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?
dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan
25 > 30
3. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
4. Ambil bit host-portion sesuai dengan kebutuhkan network, sehingga
network-portion host-portion
10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000 00000000
11111111 11111111 1 1 1 1 1 000 00000000
perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000
1 1 1 1 1 000

Cara 1

Dengan mengkombinasikan bit
00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40
00110 000 = 48
……………
11111 000 = 248

Cara 2
Mengurangi subnet mask dgn bilangan 256
11111 000 = 248
256 – 248 = 8 maka subnetwork adalah kelipatan 8
No Depertemen Subnetwork (255.255.248.0)
1 Pertama 160.100.8.0
2 Kedua 160.100.16.0
3 Ketiga 160.100.24.0
4 Keempat 160.100.32.0
5 Kelima 160.100.40.0
6 Keenam 160.100.48.0
7 Ketujuh 160.100.56.0
.. ………….
30 Ketigapuluh 160.100.248.0
Maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.8.0 160.100.15.255 160.100.8.1 - 160.100.15.254
160.100.16.0 160.100.23.255 160.100.16.1 - 160.100.23.254
160.100.24.0 160.100.31.255 160.100.24.1 - 160.100.31.254
160.100.32.0 160.100.39.255 160.100.32.1 - 160.100.39.254
160.100.40.0 160.100.47.255 160.100.40.1 - 160.100.47.254
160.100.48.0 160.100.55.255 160.100.48.1 - 160.100.55.254
160.100.56.0 160.100.63.255 160.100.56.1 - 160.100.63.254
160.100.64.0 160.100.71.255 160.100.64.1 - 160.100.71.254
160.100.72.0 160.100.79.255 160.100.72.1 - 160.100.79.254
…….. ………. ………….
160.100.248.0 160.100.255.255 160.100.248.1 - 160.100.255.254

VLSM (Variable Leght Subnet Mask)
Konsep subneting memang menjadi solusi dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan maka akan banyak subnet. Penjelasan lebih detail pada contoh :
contoh 2:
Pada suatu perusahaan yang mempunyai 6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host
IP Address yang diberikan dari ISP adalah 160.100.0.0/16
Apabila kita menggunakan subneting biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 1) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :

1. Urut kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E = 500 host
2. Departemen C = 325 host
3. Departemen A = 100 host
4. Departemen B = 57 host
5. Departemen F = 25 host
6. Departemen D = 9 host

2. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari network maka pada VLSM diambil pada dari host
l Untuk 500 host
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Untuk 500 host dimabil 9 bit dari host-portion karena
2n-2 > jumlah host
Hasilnya 160.100.0.0/23
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.0.0/23 160.100.0.255 160.100.0.1 - 160.100.1.254
160.100.2.0/23 160.100.2.255 160.100.2.1 - 160.100.3.254
160.100.4.0/23 160.100.4.255 160.100.4.1 - 160.100.5.254
160.100.6.0/23 160.100.6.255 160.100.6.1 - 160.100.7.254
160.100.8.0/23 160.100.8.255 160.100.8.1 - 160.100.9.254
…….. ………. ………….
160.100.254.0/23 160.100.254.255 160.100.254.1 - 160.100.255.254
l Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah subnet yang belum digunakan.
l Untuk 100 host menggunakan 28 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.2.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000010 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.2.0/24 160.100.2.255 160.100.2.1 - 160.100.2.254
160.100.3.0/24 160.100.3.255 160.100.3.1 - 160.100.3.254
l Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.0/26 160.100.3.91 160.100.3.1 - 160.100.3.90
160.100.3.64/26 160.100.3.63 160.100.3.65 - 160.100.3.126
160.100.3.128/26 160.100.3.127 160.100.3.129 - 160.100.3.190
160.100.3.192/26 160.100.3.191 160.100.3.193 - 160.100.3.254
l Untuk 25 host menggunakan 25 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.192/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.192/27 160.100.3.223 160.100.3.193 - 160.100.3.222
160.100.3.224/27 160.100.3.255 160.100.3.225 - 160.100.3.254
l Untuk 9 host menggunakan 24 > 16 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.224/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.224/28 160.100.3.239 160.100.3.225 - 160.100.3.227
160.100.3.240/28 160.100.3.255 160.100.3.241 - 160.100.3.254

Thursday, April 21, 2011

Perintah Dasar CISCO Router

Masuk ke router as Priviliged user:
Router>enable
Router#
Keluar dari Router
Router#disable
Keluar dari Console
Router#logout
Konfigurasi router
Router#conf t
Konfigurasi Interface Router
Router(config)#interface  [Misal: interface fa 0/0]
Router(config-if)#
Konfigurasi routing protocol
Router#conf t
Router(config)#router [routing protocol seperti: rip or ospf]
Help command
Router#?
bisa dipake untuk melihat help command tertentu misal kita pengin tahu perintah yang depannya c
Router#c?
ato kila kita lupa sintaks utuh nya seperti apa
Router#clock ?
Hot keys:
Kursor pindah ke awal baris : Ctrl + A
Kursor ke akhir baris : Ctrl + E
Mundur 1 kata : Esc + B
Mundur 1 karakter : Ctrl + B
Maju 1 karakter : Ctrl + F
Menghapus : Backspace
Melihat perintah sebelumnya : Up arrow atau Ctrl + P
Melihat versi Router
Router#sh version
Memberi nama router
Router#config t
Router(config)#hostname RouterZZZ
RouterZZZ(config)#
Membuat Banner
Router(config)#banner motd
Router(config)#^z
Membuat Password
Router(config)#enable secret blood
Router(config)#enable password blood1
Auxilary Password
Router#config t
Router(config)#line aux 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password blood
Console Password
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password blood
Telnet Password
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#password strygwyr
Router(config-line)#login
Encrypting Password
Router(config)#service password-encryption
Router(config)#^z
Masuk Ke Interfaces Router
Router(config)#int serial 5 (masuk ke serial no 5)
Router(config)#int ethernet0 (masuk ke ethernet)
Router(config)#int fastethernet 0/0 (fastethernet)
Bringing Up Interface
Router(config)#int ethernet0
Router(config)#no shutdown
Menyetel IP pada interface
Router(config)#int e0 (ethernet 0)
Router(config)#ip address 10.19.36.1 255.255.255.0
Router(config)#no shut
Melihat, menyimpan dan menghapus konfigurasi
Router#sh run (melihat)
Router#copy run start (menyimpan)
Router#erase startup-config (menghapus)

Standard ACL untuk Membatasi Akses Telnet pada Router Cisco

Dalam contoh ini, Router hanya boleh ditelnet oleh host yg ada di LAN (subnet 10.1.0.0/24 & 10.1.1.0/24). Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan Standard Access Control List (ACL) dan diimplementasikan di line telnet.
Topology:

Command-nya:
> enable
# configure terminal
(config)# access-list 7 permit 10.1.0.0 0.0.0.255
(config)# access-list 7 permit 10.1.1.0 0.0.0.255
atau bisa digabung menjadi:
(config)# access-list 7 permit 10.1.0.0 0.0.1.255
(config)# line vty 0 4
(config-line)# access-class 7 in
(config-line)# end

Koneksi Internet Cepat Menggunakan OpenDNS

   Cara mudah mempercepat koneksi internet dengan OpenDNS adalah dengan memasukan domian name server dengan Ip yang diberikan oleh openDNS.
Langkah seting untuk menggunakan openDNS :
  1. Masuk ke COntrl panel > Network Connection
  2. Pilih koneksi yang ada gunakan (saat ini saya memakai akses dial up internet 3 )
  3. Klik kanan untuk memunculkan menu propertis
  4. Setelah masuk ke menu tab Networking
  5. Klik bawah pada : Internet Protokol (TCP/IP), dan menu aktif bawah propertis dipilh,
  6. muncul menu baru, Internet Protocol (TCP/IP) Propertis
  7. Klik option pada ” Use the following DNS server address “
  8. masukan ip OpenDNS pada – Preferred dan Alternate
  9. Ip dari OpenDNS : – 208.67.222.222 dan – 208.67.220.220 , klik OK selesai.
     
    Selamat Mencoba..

Membangun Sendiri Radio Internet

    1. Download software yang diperlukan:

  • Shoutcast Server (download versi Linux atau Windows)
  • Shoutcast DSP Plugin (download versi Linux atau Windows)
    2. Install dan jalankan Shoutcast Server di komputer yang ingin kita jadikan server. Untuk instalasi di Linux cukup ekstrak file “shoutcast-1-9-5-linux-glibc6.tar.tar” dan jalankan file “sc_serv”. Tidak perlu menjadi root untuk menjalankannya.
    3. Install Winamp dan Shoutcast DSP Plugin di komputer tempat kita akan mengalirkan content radio (mp3 music, dsb) ke Shoutcast Server.
    4. Jalankan Winamp, kemudian klik kanan dan pilih “Options” -> “Preferences”.
    5. Klik DSP/Effect di bagian Plug-ins dan pilih Nullsoft SHOUTcast Source DSP. Kemudian akan muncul satu window SHOUTcast Source dengan menu “Main”, “Output”, “Encoder”, “Input”.
    6. Pilih “Output” dan klik “Connect” untuk konek ke Shoutcast server, sebelumnya perlu diperhatikan beberapa hal di bawah:

  • Cek “Address” apakah sudah sesuai dengan server anda. Pilih “localhost” apabila anda install server di tempat anda menginstall Winamp dan DSP Plugin.
  • Password default adalah “Changeme” (tanpa tanda kutip). Anda dapat mengubah setting password ini di “sc_serv.ini” atau “sc_serv.conf” yang terletak satu direktori dengan Shoutcast Server. (C:\Program Files\SHOUTcast\ untuk versi Windows)
     
    7. Sekarang tinggal alirkan saja content (music, sound, dsb) ke Shoutcast Server. Caranya mudah, letakkan file mp3 di Winamp dan tekan tanda play, maka music anda akan ter-broadcast ke seluruh dunia maya.

    8. Cek dengan menjalankan Winamp dari komputer lain dan klik kanan pilih “Play” -> “URL” dan masukkan http://serveranda:8000. Ganti “serveranda” dengan nama domain atau IP address dimana Shoutcast server diinstal dan dijalankan.

    9. Pertanyaan lain yang muncul, bagaimana kalau kita ingin mengalirkan suara kita secara live? Siapkan microphone dan masukkan kabel microphone ke soundcard PC anda. Kemudian kembali ke Winamp anda, pada SHOUTcast source, pilih “Input”, kemudian ubah “Input device” dari “Winamp (recommended)” ke “Soundcard Input”. Lalu siapkan microphone di depan mulut anda, dan ucapkan “Selamat datang di Radio Internet saya yang tercinta ini”.

Voip ala Briker

Briker IPPBX merupakan distro VoIP lokal. Walaupun memiliki fitur yang masih masih apa adanya, tapi sudah punya fitur yang cukup menarik seperti Distro yang sejenis dengan ini seperti TrixBox, Elastix, AsteriskNow.
Distribusi ini masih tergolong baru. Tetapi sudah diuji coba pada sebuah workshop yang diadakan oleh Jardiknas tepatnya di Pustekom bagi para guru dan staf sekolah. Briker IPPBX ini merupakan kompilasi aplikasi2 FOSS yang cukup populer seperti : Asterisk 1.4, FreePBX 2.4, Asterisk2Billing 1.3 dan Webmin, ditambah framework yaitu Briker IPPBX manager.
Distro VoIP Briker IPPBX ini berlisensi dapat digunakan dengan bebas. Dan masih bisa berjalan pada mesin Pentium 4.

Website Briker IPPBX
http://www.briker.org

Teknologi Single Sign On

          Teknologi Single-sign-on (sering disingkat menjadi SSO) adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Teknologi ini sangat diminati, khususnya dalam jaringan yang sangat besar dan bersifat heterogen (di saat sistem operasi serta aplikasi yang digunakan oleh komputer adalah berasal dari banyak vendor, dan pengguna dimintai untuk mengisi informasi dirinya ke dalam setiap platform yang berbeda tersebut yang hendak diakses oleh pengguna). Dengan menggunakan SSO, seorang pengguna hanya cukup melakukan proses autentikasi sekali saja untuk mendapatkan izin akses terhadap semua layanan yang terdapat di dalam jaringan.
             Selain mendatangkan manfaat, SSO juga dapat mendatangkan bencana. Dari cara pandang seperti ini, beberapa pengamat memperkirakan bahwa penggunaan SSO dapat menghemat biaya untuk memelihara password yang rumit yang dapat mencapai ratusan dolar setiap pengguna tiap tahun. Tetapi, implementasi SSO dalam sebuah jaringan yang heterogen adalah rumit, sehingga banyak administrator jaringan kurang begitu giat dalam mengimplementasikannya.
             Contoh dari sistem SSO adalah protokol Kerberos, yang telah dimasukkan ke dalam sistem operasi Windows 2000 ke atas. Protokol yang sama dapat juga digunakan di dalam keluargasistem operasi UNIX. Novell juga telah menawarkan fungsi SSO miliknya sendiri, yang disebut sebagai Novell Single Sign On (NSSO) yang dapat digunakan dalam lingkunganWindows/NetWare. Beberapa perusahaan, seperti Entrust Technologies dan RSA Security menawarkan fungsi SSO yang berbasis kriptografi kunci publik.

Tutorial GNS3 + VMWare

GNS3 adalah emulator dari router cisco sedangkan VMWare adalah aplikasi untuk membuat mesin dan OS virtual, dengan menggabungkan fungsi keduanya kita bisa membangun suatu jaringan komputer yang cukup lengkap dimana OS virtual VMWare digunakan sebagai komputer virtual dan GNS3 berfungsi untuk membangun jaringan untuk menghubungkan komputer-komputer virtual tersebut atau bisa juga menghubungkannya ke internet.
Pada tulisan ini saya akan memberikan contoh pengkonfigurasian VMWare dan GNS3 untuk membangun jaringan sebagai berikut.
Jaringan virtual yang terhubung ke OS virtual VMWare adalah 192.168.100.0/24 sedangkan jaringan yang terhubung ke internet adalah 10.31.17.0/24, jaringan ini merupakan alamat jaringan dari laboratorium tempat saya. Jaringan ini dapat terhubung dengan internet. Harapannya komputer virtual VMWare dapat terhubung pula ke internet melalui gateway, tetapi pada posting kali ini hanya akan dibahas sampai komputer VMWare dapat terhubung ke Gateway saja. Pembahasan cara menyambungkan ke jaringan internet akan dibahas pada tulisan berikutnya yang akan membahas tema NAT pada GNS3.
Agar OS Virtual VMWare dapat berhubungan dengan jaringan yang dibangun oleh GNS3 perlu dilakukan pengaturan terhadap kartu jaringan virtual yang dimiliki aplikasi VMWare, disini kita harus membangun interface virtual baru selain pilihan interface lama yang sudah disediakan VMWare (Bridge,NAT,Host Only). Pertama perlu dilakukan pengkonfigurasian melalui menu Start > All Program > VMWare > VMWare Server > Manage Virtual Network, Pilih Host Virtual Adapter.

Pada Host Virtual Adapter klik Add.. dan tambahkan VMNet, misal tambahkan VMNet3. Pilih Host Virtual Network Mapping, klik pada tanda “>” dan pilih subnet. Masukkan subnet sesuai dengan jaringan yang akan dibuat.



Jika sudah pilih apply dan tunggu beberapa saat. Dengan mengikuti cara tadi seharusnya pada komputer anda ada interface baru bernama “VMware Network Adapter VMnet3” pada Network Connection di control panel. Atur IP dari interface ini, beri alamat host 3 karena alamat host 1 akan digunakan untuk gateway pada GNS3.
Selanjutnya jalankan VMWare Server, pada halaman utama sebelah kanan klik pada Refresh Network list agar interface yang baru kita buat terbaca oleh VMWare.
Pilih OS yang akan kita gunakan lalu edit network adapternya, atau buat network adapter baru, pada piliha Network Connection pilih VMNet yang ingin kita gunakan pada contoh ini adalah VMNet3.
Nyalakan OS Virtual yang akan kita gunakan, lalu atur alamat IP interfacenya sesuai dengan skenario yang akan kita kerjakan.

Langkah selanjutnya adalah memasukkan interface jaringan PC Virtual ini ke dalam GNS dan mengkonfigurasi router gateway pada GNS3. Untuk melambangkan PC Virtual saya menggunakan simbol PC yang sebenarnya merupakan device Cloud. Configure device PC ini dan pilih interface jaringan VMNet3.
Sambungkan device ini dengan router gateway dengan ethernet, jalankan router dan lakukan konfigurasi.
Untuk menguji, lakukan ping, telnet atau pun koneksi SDM dari komputer Virtual VMWare ke IP router gateway. Biasanya router tidak dapat langsung dapat melakukan ping ke alamat PC Virtual tetapi hal ini tidak menjadi masalah.

trmksh

Jenis Jaringan Komputer

Berdasarkan Luas areanya jaringan komputer dapat dibagi menjadi :
1. PAN (Personal Area Network)
2. LAN (Local Area Network)
3. MAN (Metropolitan Area Network)
4. WAN (Wide Area Network)

Mengenal OSI Layer

Siapa saja yang ingin menekuni dunia jaringan sudah selayaknya meluangkan waktu untuk mempelajari model referensi standar yang disebut Open System Interconection atau OSI seven-layer model atau model OSI tujuh layer. Model OSI sering digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.
Secara umum model OSI membagi berbagai fungsi network menjadi 7 lapisan. sedangkan lembaga yang mempublikasikan model OSI adalah International Organization for Standardization (ISO). Model OSI diperkenalkan pada tahun 1984.
Model OSI terdari atas layer-layer atau lapisan-lapisan yang berjumlah 7 buah. Ketujuh layer tersebut adalah sebagai berikut :
1. Phsyical
2. Data Link
3. Network
4. Transport
5. Session
6. Presentation
7. Application

Cara Mengetahui IP Address

Untuk mengetahui IP address komputer banyak sekali cara yang bisa dilakukan diantaranya dengan menggunakan command prompt, melalui status local area connection atau menggunakan tool pihak ketiga lainnya. Kali ini dunia komputer akan membahas tips trik windows untuk mengetahui IP address komputer dengan cepat dan mudah tanpa menggunakan tool pihak ketiga. Tool windows yang kita gunakan untuk mengetahui IP address adalah command prompt.
Tips trik komputer ini bukan merupakan tips trik baru. Namun karena kebetulan ada teman yang menanyakan jadi saya bahas aja pada artikel kali ini. He..he..
Biar ga terlalu banyak basa basi, langsung aja saya berikan langkah-langkahnya:

  1. Seperti pada kebanyakan tips trik komputer dan windows yang saya posting, pertama yang kita lakukan adalah membuka kotak dialog Run dengan mengklik menu start >> Run.
  2. Kemudian ketik cmd dan tekan Enter untuk membuka command prompt.
  3. Pada jendela command prompt ketik “ipconfig” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
  4. Setelah itu akan muncul IP address komputer Anda disertai Subnetmask, Gateway dan DNS server yang Anda gunakan.
Cukup mudah bukan? Namun, jika Anda berada pada suatu jaringan LAN dan Anda menggunakan koneksi internet yang merupakan hasil sharing dari komputer lain, maka Anda hanya akan menerima IP Address, Subnet, DNS Server dan Gateway jaringan lokal. Anda tidak akan bisa mengetahui IP, Subnet, DNS, dan Gateway dari Internet Service Provider (ISP) Anda. Tapi jangan khawatir masih ada cara lain kok. Anda cukup menambahkan parameter lain dari command yang Anda ketik pada CMD yaitu parameter “/all” (tanpa tanda kutip). Jadi perintah lengkapnya adalah “ipconfig /all”.

Tuesday, April 19, 2011

Menghitung Subnetting IP

Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Saya coba berhitung-hitung seperti demikian 
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 2– 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…
Alamat host yang valid:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8
  •  
     Selamat Mencoba.....

Konfigurasi TCP/IP dengan Command Prompt


Konfigurasi TCP/IP dengan Command PromptPada posting sebelumnya yaitu Mengetahui IP Address (2), saya menjelaskan cara agar bagaimana kita bisamengetahui IP Addres dengan program windows bernama Netsh melaui CMD. Namun tidak hanya untuk mengetahui IP Address, Netsh juga bisa digunakan untukmengkonfigurasi TCP/IP komputer kita. Pada artikel tersebut saya juga berjanji akan memposting artikel tentang konfigurasi TCP/IP dengan Netsh tadi. Kali ini blog Dunia Komputerini akan membahas tips networking tersebut.
OK langsung aja saya kasi tutorialnya. Namun, yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui nama koneksi yang akan kita konfigurasi. Hal ini bisa dilakukan dengan:
  1. Buka Control Panel melalui Start >> Run ketik “control panel” dan tekan Enter.
  2. Pada jendela Control Panel, buka Network Connections
  3. Anda juga bisa mengetik “ncpa.cpl” tanpa tanda petik pada kotak dialog Run.
  4. Maka akan terlihat icon-icon network connection yang ada di komputer.
  5. Pilih nama koneksi yang akan di konfigurasi. Dalam hal ini saya anggap namanya “Local Area Connection”.
  6. Jika Anda hanya mempunyai satu koneksi biasanya namanya secara default juga “Local Area Connection”.
Setelah kita mengetahui nama koneksi yang akan kita konfigurasi, kini saatnya kitamengkonfigurasi TCP/IP melalui CMD. Nama koneksi yang akan kita konfigurasi adalah “Local Area Connection” dengan konfigurasi bertipe static yaitu dengan IP Address: 192.168.0.100, Subnet mask: 255.255.255.0, Default Gateway: 192.168.0.1, DNS: 192.168.0.1, dan WINS: 192.168.0.1. Berikut cara mengkonfigurasi TCP/IP dengan Netsh:
  1. Buka Command Prompt dengan klik Start >> Run ketik cmd.
  2. Pada jendela CMD, ketik:

    setelah itu tekan enter
  3. Berikutnya, untuk setting DNS statis Anda bisa mengetik:

    kemudian tekan Enter. Dengan asumsi DNS yang kita gunakan adalah 192.168.0.1
  4. Untuk setting WINS statis Anda bisa mengetik:

    kemudian tekan Enter. Dengan asumsi WINS yang kita gunakan adalah 192.168.0.1
Sekarang bagaimana jika ingin mengkonfigurasi TCP/IP secara dinamis melalui CMD? Berikut perintahnya:
  1. Untuk konfigurasi IP Address dinamis, ketik:

    kemudian tekan Enter.
  2. Untuk setting DNS dinamis, ketik:

    dan tekan Enter.
  3. Dan untuk konfigurasi WINS, gunakan perintah ini:

    selanjutnya tekan Enter.
Dengan mengetikan kode di atas tadi, Anda telah selesai menkonfigurasi IP, Subnet, Gateway, DNS dan Wins lan card dengan nama koneksi “Local Area Connection” baik dengan konfigurasi static atau pun dinamis. Pada artikel berikutnya akan saya bahas bagaiman menyimpan konfigurasi TCP/IP kedalam sebuah file teks. Demikian tutorial singkat Konfigurasi TCP/IP dengan Command Prompt. Selamat mencoba!